Monday, May 09, 2005

Soalan tak terucap - by Firdaus

Andai aku tersadai di pulau sepi sendirian,
Terkapai merangkak menghirup sisa kehidupan,
Setiakah engkau menanti kepulanganku yang tak pasti?
Sudikah engkau menghadap Kaa'bah sambil mencium bumi?
Meninggalkan hiruk-pikuk panggilan pekan duniawi?
Menangis berdoa agarku selamat dan masih bernadi?
Dan bagaikan ibunya Ismail (a.s), terlari-lari bersai,
Mencari sebahagian dirimu di dalam hatiku ini,
Melaksana sumpah setia yang termaktub bersama,
Bukan bulan bintang sahaja yang menjadi saksi,
Bahkan Allah (s.w.t), ibu-bapa, saudara-mara juga Tok Kadi

Bila tiba masanya untuk engkau berdiri berdikari,
Mampukah Srikandimu menyerlahkan sinaran?
Menyuluh pancar keberanian di lubang kegelitaan?
Merangkul cita-cita di hadapan panah cabaran,
Di padang pasir, sanggupkah engkau menanam benih harapan ?
Berbaja kesabaran, doa-doa dan segelumit keyakinan
______________________________________________

Renunglah mataku, wahai isteri,
Genggam erat tanganku, ya habibie,
Bolehkah api cinta kita tetap menyala, tiada dimamah usia ?
Tetap percaya kasih sejati luas semesta, tiada penghujungnya ?

Sayang, antara pergi dan pulangku,
Jagalah diri, maruah dan martabatmu,
Dan juga cahaya mata kita bersama,
Jika sayang berkelapangan masa,
Jenguk-jenguklah ke luar jendela,"Mana kekasihku belum kunjung tiba.."
Bagai Nabi Adam (a.s) dan Siti Hawa,
Di jabal Rahmah bertemu akhirnya,
Sambutlah kepulangan suami tercinta,
Dengan dakapan mesra di pintu syurga

1 comment:

feardaus said...

macam ku pernah lihat... tapi di mana ya ? hehe...